ada kalanya, saat kita berada dalam situasi yang statis. Stabil.
Stagnan. Dengan orang-orang yang selalu sama, datang dan pergi, silih berganti.
Tanpa kesan.
Ada kalanya, kita hidup dalam keadaan yang membosankan. Datar.
Mempunyai tujuan, itu pasti. Namun tak ada sedikitpun hasrat untuk meraihnya. Hanya
sekedar menjalankan kewajiban. Selalu seperti itu setiap hari.
Dan ada kalanya, namun sangat sukar ditemukan dan dirasakan,
suatu momen saat kita menemukan’nya’ . sesuatu
yang membangkitkan hasrat kita. Sesuatu yang membuat kita selalu berbinar,
tersenyum lebar. Sesuatu yang mengubah kehidupan kita yang begitu datar.
Dan aku pernah mengalaminya J paling
tidak untuk pertama kalinya dalam hidupku. Di suatu hariku yang datar, aku tak
sengaja melihatnya. Dan aneh, aku merasa sesuatu menyusup ke dalam otakku. Pikiranku
berteriak berulang-ulang, menggema ke seluruh otakku. Itu dia!
Aku tak bisa memprediksikan apa yang akan terjadi setelah itu.
Apakah ini hanya sesaat? Apakah aku akan menemukannya lagi? Bahkan aku belum
sempat memikirkan hal itu saat tiba-tiba sesuatu mendorongku untuk berbuat
refleks. Mencatat hal kecil darinya.
Dan aku baru menyadari betapa konyolnya tindakanku saat
mencatat sesuatu yang tidak penting itu. Ah, tapi sudahlah. Mungkin suatu saat
itu akan berguna.
Hari demi hari berjalan datar seperti biasa. Namun kali ini
tak sama lagi. Ada sedikit gelombang yang menerpa garis datar hidupku. Ada hasrat
yang menyodok-nyodok ulu hatiku, untuk menemukannya lagi. Sekali lagi.
Dan saat itu tiba. Saat aku tak berusaha terlalu keras untuk
menemukannya. Ia muncul begitu saja. Bahkan aku tak menyadarinya. Aku masih
belum bisa memastikan. Namun, catatan kecilku yang konyol menyelamatkanku. Catatan
kecil itu menguatkan, ‘ya, itulah dia!’
Seperti diterbangkan ke awang-awang, aku tak percaya momen itu
datang tepat di hadapanku. Dan saat aku menyadari, aku bertemu dengannya tak
hanya sekali, hidupku tak sama lagi...
Berkatnya, aku mengubah gaya hidupku yang cukup buruk
sebelumnya. Berkatnya, ada alasan untuk tetap bersemangat untuk esok hari. Berkatnya,
aku bisa meraih tujuanku dengan hasrat yang menggebu. Berkatnya, senyum dan
harapan ini tak pernah lepas J
Apa saja, asal aku bisa bertemu dengannya lagi. Sekali, dua
kali. Aku makin tak terkendali menghadapi hantaman perasaan yang dikarenakan
olehnya. Tiap hariku sekarang tidaklah statis lagi. Aku sedang menanjak, menuju
puncak.
Namun aku seakan terlupa. Lupa akan gelombang yang tidak hanya
memiliki puncak, namun juga memiliki lembah. Aku terlalu fokus untuk mencapai
puncak. Hingga terlupa akan jurang yang menganga di bawahku.
Aku jarang melihatnya lagi. Dan bagaikan trik sulap, dalam
sekejap hidupku terbalik. Bahkan lebih buruk dari hidupku yang statis. Semuanya
menggelap. Bahkan aku tak lagi bisa merasakan hasrat yang dulu selalu
menghantamku.
Saat itu aku menyadari. Semuanya hanyalah euforia sesaat. Sesuatu
yang mengguncang hidupku, agar lebih menantang. Satu tanjakan, dan satu
turunan. Setelah itu selesai. Kembali datar.
Dan saat aku menjalani kehidupan datarku seperti biasa, aku
menemukan tanjakan lagi. Kali ini lebih tinggi. Aku terlalu bersemangat
meraihnya. Kali ini tak akan kubiarkan jurang lembah merenggut hasratku. Karena,
aku akan melompat! Akan kulewati jurang yang menganga itu. Aku akan menuju
puncak yang lain.
Dan aku semakin yakin. Banyak rintangan yang menghalangi
jalanku. Tapi jangan harap aku akan menyerah. Aku akan berjuang. Demi dia, demi
aku, dan yang terpenting demi asaku :’)
That ‘Someday’ is
starting to come...
*dedicated to 'A' who always cheer me up whenever I saw you*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar